Hari Ayah Nasional 12 November belum sepopuler dan seramai perayaan
Hari Ibu 22 Desember
Pelopor Hari
Ayah Nasional Indonesia bukanlah kaum pria, melainkan sekelompok wanita yang
tergabung dalam Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) pada tanggal 12 November
2006 di Pendapi Gede Balaikota, Solo, Jawa Tengah, yang menggelar Deklarasi
Hari Ayah Nasional. Deklarasi ini juga digelar bersamaan oleh para anggota PPIP
di Maumere, Flores, Nusa Tengara Timur
Usai
deklarasi, mereka mengirimkan Piagam Deklarasi Hari Ayah kepada Presiden
Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta beberapa bupati di 4 wilayah
Indonesia, Sabang, Merauke, Pulau Rote, dan Sangir Talaud.
Ketua PPIP
kala itu, Gress Raja mengatakan, Hari Ayah lahir karena figur ayah sebagai
bagian dari keluarga turut memegang peran sangat penting dalam pembentukan
karakter keluarga. Ayah dan Ibu adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan
Perayaan Hari
Ayah Nasional bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan memberi
ucapan selamat Hari Ayah Nasional, membacakan puisi, membacakan kata-kata
mutiara untuk Ayah, dan cara baik lainnya
Di
sosial media, netizen turut memperingati Hari Ayah Nasional.
Postingan
ucapan untuk ayah mereka membanjiri dunia maya.
Seperti
yang dilansir TribunWow.com sebagai
berikut:
@Nurfanf20 : Beliau memang bukan yang melahirkan
kita, tapi gemma suara adzannya lah yang pertama kali memperkenalkan kita pada
Tuhan. Selamat Hari Ayah.
@MurtadhaOne : Selamat Hari Ayah. Bahumu yang dulu
kekar, Legam terbakar matahari, Kini kurus dan terbungkus (Ebiet G. Ade)